Kamis, 28 November 2019

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


DESAIN KOMUNIKASI VISUAL



Pengertian Desain Komunikasi Visual

                Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata: Desain, Komunikasi, dan Visual.

Secara etimologis (asal-usul kata), kata desain diambil dari kata “designo” (Italia) yang artinya gambar.
Dalam bahasa Inggris, design berakar kata dari bahasa Latin, designare, yang artinya "merencanakan" atau "merancang".
Jadi, dalam pengertian praktis, desain artinya merancang. Komunikasi adala menyampaikan suatu pesan atau informasi. Visual artinya dapat dilihat atau diindera dengan mata.

Desain Komunikasi Visual adalah menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf, dan sebagainya.

Sejarah Desain Komunikasi Visual

Komunikasi Visual sudah ada sejak munculnya piktogram, yaitu ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya.

Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Contoh suatu piktograf meliputi gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang ditemukan dalam dinding gua.

Piktogram menceritakan kejadian sehari-hari pada Zaman Gua (Cave Age) dan 
 Hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.

Hieroglif merupakan sebuah karakter dari sistem tulisan Mesir kuno. Skrip logografis yang berbentuk piktografic dalam bentuk yang mengingatkan pada orang Mesir kuno terkadang juga disebut "hieroglif".
Pada perkembangannya, piktograf dan heroglif beralih ke tulisan (teks) seperti prasasti dan buku, dan kini desain grafis untik periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (humas, public relations).

Elemen-Elemen Desain Komunikasi Visual

Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi, layout, dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.

1. Ilustrasi

Ilustrasi adalah adalah gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi.
Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual. Ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi.

2. Simbolisme

Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak.

Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan.
Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari sebuah perusahaan.

3. Fotografi

Foto-foto yang digunakan haruslah dapat “bercerita” dan menunjang informasi lain, seperti berita, yang diterbitkan.

4. Tipografi

Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual) melalui pemilihan jenis huruf (font).

Contoh, penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain.

Hal yang harus diperhatikan dalam tipografi antara lain:


Legibility -- tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan/teks.
Readability (Keterbacaan) -- tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca yang dipengaruhi oleh ukuran, spasi, perataan (alignment), warna, dan jenis huruf.

5. Tata Letak (Layout)

Layout menjadi elemen yang terakhir dan sangat penting, dimana kita dituntut untuk bisa mengolah ruang kosong pada suatu bidang untuk dijadikan media desain yang mudah dibaca.

Layout harus membuat pembaca menjadi cepat lelah. Hal yang mempengaruhi agar menjadi desain yang baik dan benar (layout) ada beberapa faktor, seperti keseimbangan, kesatuan, dan unsur desain komunikasi visual lainnya.

6. Animasi

Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia untuk mendukung tampilan secara lebih dinamis.

Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:


Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.

7. Suara

Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung.

Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.

Perbedaaan DKV & Seni Murni

Desain Komunikasi Visual sebagai seni rupa terapan adalah bentuk seni yang penerapannya berlaku secara umum dalam bentuk komunikasi visual. Sedangkan Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi. 

Hal itu lah yang membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.

Sebagai contoh, coba bandingkan saja sebuah lukisan dengan sebuah poster. Lukisan tidak merayu siapapun untuk melakukan apapun. Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik massa terpengaruh dengan poster tersebut.

Konsep resolusi layar pada perangkat bergerak

1.      Resolusi HD (720p)
HD adalah singkatan dari High Definition. HD berarti pixelnya 1280 x 720.

2.      Resolusi Full HD (1080p)
Full HD adalah kelanjutannya dan sekarang sudah menjadi standar resolusi layar di pasaran. Full HD adalah 1920 x 1080 pixel.

3.      Resolusi QHD (2k)
QHD atau Quad HD memiliki definisi empat kali lipat dibanding HD Standar. Itu berarti anda bisa memasukkan jumlah pixel empat biji layar HD kedalam satu layar QHD dengan ukuran sama. Resolusi pixel QHD adalah 2560 x 1440

4.      Resolusi Ultra HD (4k)
4K adalah 4096 pixel, dan Ultra HD adalah 3840 pixel. Ultra HD adalah 3840 x 2160, sementara 4K adalah 4096 x 2160. Mereka biasanya disingkat menjadi 2160p berhubung perbedaan jumlah pixelnya tidak begitu besar.

Konsep layout pada apps perangkat bergerak

Linear Layout

LinearLayout adalah sekelompok tampilan yang menyejajarkan semua anak dalam satu arah, secara vertikal atau horizontal.

Relative Layout

RelativeLayout adalah Layout ini menampilkan komponen dalam posisi relatif. Posisi masing-masing Layout dapat ditentukan sebagai relatif terhadap elemen saudara (seperti di sebelah kiri atau di bawah tampilan lain) atau pada posisi relatif terhadap area RelativeLayout induk (seperti sejajar dengan bagian bawah, kiri atau tengah).

Frame Layout

Layout ini adalah layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat komponen yang ada didalamnya menjadi menumpuk atau saling menutupi satu dengan yang lainnya (layering). Komponen yang paling pertama pada layout ini akan berada dibawah komponen-komponen diatasnya. Pada penggunaan fragment, FrameLayout memiliki kemampuan untuk menjadi container untuk tiap fragment didalam sebuah Activity.

Grid Layout

GridLayout ini diperkenalkan pada API level 14 (Android 4.0 / Ice Cream Sandwich), layout ini akan memberikan kemudahan dengan mengakomodir komponen didalamnya ke dalam bentuk Grid (Kolom dan Baris). Dalam sebuah referensi, GridLayout merupakan komponen Layout yang sangat fleksibel dan dapat dimanfaatkan untuk menyederhanakan pembuatan Layout UI yang bersifat kompleks dan bersarang yang terdapat di komponen Layout lainnya.

Konsep tipografi yang sesuai untuk disain grafis apps perangkat bergerak

1. Roman

Huruf di keluarga Roman memiliki ciri khas tersendiri yang muda dikenali. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan pada setiap garis di huruf – hurufnya. Semua huruf yang ada di bawah naungan kategori Roman memiliki ciri khas klasik, anggun, tegas, lemah gemulai dan feminim. Keluarga huruf Roman sudah ada sekitar abad 11 atau 12. Karena itu, huruf Roman merupakan salah satu kategori huruf yang paling tua. Jenis font yang ada di kategori huruf Roman antara lain Bodoni, Georgia, dan Times New Roman.

2. Egyptian

Huruf yang berada di bawah keluarga Egyptian memiliki ciri huruf seperti papan. Berbeda dengan kategori Roman yang memiliki tebal tipis di hurufnya, Egyptian memiliki ketebalan yang hampir sama di setiap hurufnya. Kesan yang ditimbulkan oleh jenis huruf Egyptianadalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Jenis font yang ada di kategori Egyptian adalah Rockwell dan Typo Slab – Serif.

3. Sans Serif

Huruf yang berada di bawah keluarga Sans Serif hampir mirip dengan huruf yang berada di bawah keluarga Roman, hanya saja jenis huruf ini tidak memiliki sirip di ujung. Ketebalan hurufnya pun tidak tebal tipis, melainkan solid. Kesan yang ditimbulkan jenis huruf ini adalah modern, kontemporer, dan efisien. Bisa dibilang huruf di kategori Sans Serif merupakan versi modern dari Roman. Jenis font yang ada di kategori Sans Serif adalah Arial, Century Gothic, Futura, Helvetica, Lucida Grande, Trebuchet MS, dan Verdana.

4. Script

Sama seperti namanya, huruf yang berada di bawah kategori ini memiliki rupa layaknya tuliksan tangan. Tetapi bukan huruf cetak ya. Seperti tulisan tangan sambung yang dibuat dengan pena, kuas, atau pensil tajam. Biasanya huruf di bawah kategori ini memiliki ciri khas miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan oleh kategori huruf ini adalah pribadi dan akrab. Jenis font yang ada di kategori ini adalah Freestyle Script dan French Script.

5. Miscellaneous

Huruf yang berada di kategori ini tidak memiliki ciri khas atau rupa yang spesifik seperti 4 kategori lainnya. Huruf yang berada di bawah kategori ini biasanya merupakan pengembangan dari bentuk – bentuk yang sudah ada, hanya ditambahkan hiasan, ornament atau garis – garis dekoratif. Jenis font yang ada di bawah kategori ini sangat banyak, antara lain Comic Sans MS, Joker, dan Magneto.

Format gambar yang dapat disisipkan dalam apps perangkat bergerak
  •  JPEG
  •   GIF
  •   PNG


Konsep warna pada apps perangkat bergerak

Dalam pengolahan image, dikenal dua macam warna paling populer yang menjadi standar
internasional, yaitu RGB dan CMYK.

1. RGB adalah singkatan dari Red-Green-Blue. 3 warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors). Dengan basis RGB, seorang desainer bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan tampil universal. Dasar warna ini menjadi standar pasti dalam konteks profesional, seorang desainer tidak bisa mengatakan sebuah warna berdasar pertimbangan subektif, misal: biru muda menurut orang awam adalah birunya langit di siang yang cerah, hal ini bisa jadi berbeda bagi orang lain dengan pertimbangan yang lain pula.
Untuk menyamakan persepsi dalam definisi warna, perlu adanya standar internasional dalam konteks kerja profesional. Dengan standar RGB, seorang desainer dapat mengatakan warna dengan komposisi angka yang jelas, warna biru memiliki komposisi perpaduan antara unsur Red, Green, Blue dengan derajat angka untuk R : 115 – G : 221 – B : 240.

2. Standar warna internasional lainnya yang digunakan untuk dunia percetakan adalah CMYK yang merupakan Singkatan dari Cyan – Magenta – Yellow, dan K mewakili warna hitam. Seperti halnya RGB, CMYK menggunakan standardisasi warna dalam koordinat. Rangenya antara 0 – 100 sehingga kehadiran unsur K sangat menentukan. Berapapun koordinat CMY-nya, selama K- nya 100 maka warna tersebut akan jadi warna hitam. CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan diri dengan standar industri printing. Sampai saat ini dunia cetak- mencetak memakai 4 warna dasar dalam membuat warna apapun.


Konsep input pada apps perangkat bergerak

Input adalah semua data dan perintah yang dimasukkan ke dalam memori komputer untuk selanjutnya diproses lebih lanjut oleh prosesor. Sebuah perangkat input adalah komponen piranti keras yang memungkinkan user atau pengguna memasukkan data ke dalam komputer, atau bisa juga disebut sebagai unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor.
Input pada apps perangkat bergerak berarti memasukan gambar atau grafik yang telah kita buat untuk membuat rangkain gambar bergerak kedalam aplikasi pengolah animasi (gambar bergerak)

Desain grafis untuk apps perangkat bergerak yang sesuai dengan user experience dan user interface

·                 Adobe Photoshop
·                 Adobe InDesign
·                 Adobe Illustrator
·                 Corel Draw

Perangkat lunak/fungsi/ fitur yang digunakan untuk membuat disain grafis pada apps perangkat bergerak
·                 Macromedia Flash
·                 Houdini Animation Software
·                 Power Animator
·                 Adobe Photoshop
·                 Blender
·                 Adobe Flash


DAFTAR PUSTAKA
Adi, Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkuman Materi Komputasi Modern

  Komputasi Modern Komputasi modern adalah cara untuk menemukan pemecahan masalah/solusi dari data input dengan menggunakan suatu algoritm...